-->

Tujuan dan Fungsi Ayam Jago Untuk Calon Warga PSHT 1922

Sinapuonline - Dalam kelengkapan menjadi Warga PSHT, seorang Calon Warga harus mengikuti Tes Jago, pada saat tes Jago ini Warga Senior / Warga Tingkat II memeriksa apakah Ayam yang disediakan si Calon Warga benar - benar sehat, dan tidak cacat.

Dan apakah si Calon Warga telah benar-benar ikhlas menyedekahkan Ayam Jagonya yang telah dipelihara beberapa bulan, dan apakah si Calon Warga telah benar 2 siap menyongsong masa depan sebagai Warga Persaudaraan Setia Hati Terate.

Jadi dalam kegiatan Tes Jago dalam PSHT tidak ada unsur klenik atau Musryik, dan kegiatan ini bersifat terbuka, dan biasa dilihat oleh anggota TNI/POLRI yg sedang piket di Padepokan PSHT saat Acara Tes Jago berlangsung, Jadi SANGAT TIDAK BENAR jika ada pihak yang mengarang bahwa saat Tes Jago itu merupakan ajang adu jago / sabung ayam, atau kegiatan lain yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Dan ayam ini kemudian disembelih untuk dimasak dan dikonsumsi saat Resepsi Pengesahan Warga Baru PSHT yang dihadiri oleh Bupati/Wabup, Kapolres, Danramil, Anggota DPRD, dan Semua undangan.

Jadi ayam ini diperlakukan sewajarnya dan sebagaimana mestinya, tidak untuk diminum darahnya, atau bentuk kemusyrikan lainnya. Dari ulasan ini jelas bahwa Tes Jago dalam PSHT tidak ada unsur kemusyrikannya.

Dan satu amanat ajaran dari Tes Jago bahwa kita harus ikhlas untuk shodaqoh / bersedekah walaupun dari sesuatu yang terbaik yang kita miliki.

Dan bukankah sedekah dalam Agama Islam sangat dianjurkan? Allah Tabaraka wataala berfirman dalam sebuah hadits qudsy: “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (H.R. Muslim).

- "Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh". (HR. Al- Baihaqi) - “Harta itu tidak akan kurang dengan disedekahkan .” (HR. Imam Muslim) Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham.

Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa’i) ”

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (pembayarannya oleh Allah) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS.Al- Hadid:18) Terimakasih.

Sinapuonline - Dalam kelengkapan menjadi Warga PSHT, seorang Calon Warga harus mengikuti Tes Jago, pada saat tes Jago ini Warga Senior / Warga Tingkat II memeriksa apakah Ayam yang disediakan si Calon Warga benar - benar sehat, dan tidak cacat.

Dan apakah si Calon Warga telah benar-benar ikhlas menyedekahkan Ayam Jagonya yang telah dipelihara beberapa bulan, dan apakah si Calon Warga telah benar 2 siap menyongsong masa depan sebagai Warga Persaudaraan Setia Hati Terate.

Jadi dalam kegiatan Tes Jago dalam PSHT tidak ada unsur klenik atau Musryik, dan kegiatan ini bersifat terbuka, dan biasa dilihat oleh anggota TNI/POLRI yg sedang piket di Padepokan PSHT saat Acara Tes Jago berlangsung, Jadi SANGAT TIDAK BENAR jika ada pihak yang mengarang bahwa saat Tes Jago itu merupakan ajang adu jago / sabung ayam, atau kegiatan lain yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Dan ayam ini kemudian disembelih untuk dimasak dan dikonsumsi saat Resepsi Pengesahan Warga Baru PSHT yang dihadiri oleh Bupati/Wabup, Kapolres, Danramil, Anggota DPRD, dan Semua undangan.

Jadi ayam ini diperlakukan sewajarnya dan sebagaimana mestinya, tidak untuk diminum darahnya, atau bentuk kemusyrikan lainnya. Dari ulasan ini jelas bahwa Tes Jago dalam PSHT tidak ada unsur kemusyrikannya.

Dan satu amanat ajaran dari Tes Jago bahwa kita harus ikhlas untuk shodaqoh / bersedekah walaupun dari sesuatu yang terbaik yang kita miliki.

Dan bukankah sedekah dalam Agama Islam sangat dianjurkan? Allah Tabaraka wataala berfirman dalam sebuah hadits qudsy: “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (H.R. Muslim).

- "Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh". (HR. Al- Baihaqi) - “Harta itu tidak akan kurang dengan disedekahkan .” (HR. Imam Muslim) Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham.

Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa’i) ”

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (pembayarannya oleh Allah) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS.Al- Hadid:18) Terimakasih.

” Selama Matahari Terbit Dari Timur dan Selama Bumi Masih Di Huni Manusia, Selama Itu pula PSHT 1922 akan Tetap Selalu Jaya Selamanya “

Back To Top